Friday, November 16, 2012

CONDITIONAL SENTENCES

Conditional Sentences adalah kalimat pengandaian bahasa inggris. Conditional Sentences adalah bentuk ungkapan suatu harapan,keinginan,atau pengandaian yang tidak akan terjadi,atau sesuatu yang mungkin dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi.
                Conditional Sentences terdiri atas dua bagian,yaitu main clause (induk klausa) dan subordinate clause ( anak klausa). Main clause menunjukkan akibat dari pengandaian yang disebutkan dalam subordinate clause.

Conditional Sentences , terdiri dari 3 type :

1. TIPE PERTAMA
Conditional tipe ini juga disebut dengan future conditional sentence ( pengandaian dalam bentuk masa depan).
Kalimat ini mengungkapkan kejadian yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang dan memiliki kemungkinan untuk terjadi,apabila syaratnya di penuhi.
jadi faktanya bisa terjadi bisa tidak !
Rumus :

S + Will/May/Can/Shall + Verb 1
(+)     If + S + V1/V-s/V-es
(-)      If + S + Do/Doesn’t + V1
(Be)   If + S + Be (is,am,are)+...

Maka Real Fact ( mean ) nya adalah dalam bentuk Simple Present + May,Possible
Contoh :

  • You will pass the exam , If you study hard. >>>> faktanya : 50 : 50, bisa terjadi bisa tidak karena sedang membicarakan masa depan atau yang akan datang
  • If She doesn’t come to my home, I will do my homework. >>>>  faktanya : 50 : 50, bisa terjadi bisa tidak karena sedang membicarakan masa depan atau yang akan datang
  • He will love you, If you are a nurse >>>>  faktanya : 50 : 50, bisa terjadi bisa tidak karena sedang membicarakan masa depan atau yang akan datang

2. TIPE KEDUA
Conditional sentence ini juga disebut dengan present conditional sentence ( pengandaian dalam bentuk sekarang  ).
Kalimat ini mengandaikan suatu kegiatan yang diharapkan sekarang,tetapi tidak terjadi.

Rumus       :

S + Would/ Might / Could / Should + Verb 1
(+)    If + S + Verb 2
(-)     If + S + Didn’t + V1
(Be)  If + S + Were + ...

Maka Real Fact ( mean ) nya adalah dalam bentuk Simple Present. dan berlawanan dengan yang  diandaikan.

Contoh      :

  • You would pass the exam, If you studied hard. >>>> faktanya : You don’t study hard.
  • If She didn’t come to my home, I would do my homework >>>> faktanya : She comes to my home.
  • He would love you,If You were a nurse. >>>> faktanya : You aren’t a nurse.

3. TIPE KETIGA
Conditional sentence ini disebut juga past conditional sentence ( pengandaian dalam bentuk lampau). Kalimat ini mengandaikan suatu kegiatan yang tidak mungkin terjadi di masa lampau.

Rumus       :

S + Would / Might / Could / Should + Have + Verb 3
(+)    If + S + Had V3
(-)     If + S + Had not + V3
(Be)  If + S + Had been + ...


Maka Real fact ( mean ) nya adalah Simple past.

 Contoh     :


  • You would have passed the exam , if You had studied hard. >>>> faktanya : You didn’t study hard.
  • If she had not come to my home, i would have done my homework. >>>> faktanya : She come to my house.
  • He would have loved you, If you had been a nurse. >>>> faktanya : You were not a nurse

CONJUNCTION

CONJUNCTION

Conjunction atau kata sambung bahasa inggris sudah barang tentu ada pada setiap bahasa manusia (sok tahu loe), termasuk bahasa inggris. Lalu apa pentingnya kita mempelajari kembali pengertian dari kata sambung. Bukankah kita tinggal menghafal saja berapa jumlah kata sambung / Conjunction kemudian menerapkanya dalam kalimat. Ya mungkin itu bisa. Tapi jika kita mempelajari bahasa asing ada perbedaan dalam hal tata bahasa. Perbedaan biasanya terletak pada posisi kata / tata letak kata (word order) dalam suatu kalimat.
Mari kita coba mendefinisikan apa itu kata sambung, misal kita tahu bahwa “dan,tetapi,sehingga” itu kata sambung. Contoh dalam kalimat :
  1. Susilo goes to school and one minute later he return again to take his wallet.
  2. Yanti invite Tono to look on concert but Tono refuse that invitation.
  3. Her mother have died so that she weep.
Dari situ bisa kita definisikan bahwa : “Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambung satu kesatuan maksud sehingga menjadi satu kalimat saja”.
“Maksud” disini bisa berarti sesuatu yang masih berkaitan, sesuatu yang berlawanan, menunjukan hubungan sebab akibat, alasan, hasil, dst. Sesuatu yang disambung bisa berupa kata, klausa, atau kalimat.
Lebih jauh lagi dalam bahasa inggris Conjunction digolongkan menjadi dua yaitu Coordinating Conjunction dan Subordinating Conjunction. Wah repot amat ya bukanya tinggal menghafal saja berapa jumlah kata sambung / Conjunction kemudian menerapkanya dalam kalimat. Ya sudah daripada pas ujian nanti nilai kita dapat nol mending kita turutin saja apa maunya para ahli bahasa.
Coordinating Conjunction
Sebelum kepala kita mengepulkan asap karena stress dalam belajar, mari kita pelajari bagian yang mudah dulu yaitu Coordinating Conjunction. Biar gampang kita lihat dari sisi terjemahan istilah kata yaitu Coordinate yang kalau diterjemahkan berarti sederajat, maksud loe!?~^>*#.
Ada dua hukum yang perlu kita ingat (wah! saya bukan mahasiswa hukum, mas:) )
  1. Yang pertama bahwa kata atau kalimat yang disambung adalah sederajat dalam hal grammatika.
  2. Yang kedua tata letak dari Coordinating Conjunction selalu diletakan diantara dua kata atau klausa yang disambung.
Bagaimana? pusing, tidak mengerti, ya sudah lupakan dua hukum diatas, karena kita punya grammatika tersembunyi dialam bawah sadar kita (sok tahu loe). Yang perlu anda ingat dan ingat hanyalah 7 buah kata berikut ini :
for so but nor or and yet
biar tidak mudah lupa, kita bikin 7 buah kata diatas menjadi sesuatu yang mudah diingat misal anda ingat jumlah hari ada tujuh kemudian kata – katanya dirubah menjadi for so butku nor ori and yeti (dibaca : for sobatku norori and yeti), nyambung gak yah!, ya sudah terserah anda gimana enaknya cara menghafal 7 kata diatas, pokoke mah biar tidak mudah lupa lah.
Jika sudah hafal coba anda terapkan dalam kalimat, misal :
I wish to buy clothes but I have no money.
Coba anda pisahkan kalimat diantara kata “but” diatas sehingga menjadi :
I wish to buy clothes.
I have no money.
Meskipun kalimat tersebut diatas dipisahkan tapi masih mempunyai maksud yang utuh dan bisa dimengerti (berdiri sendiri), hip hip horee... tanpa sadar kita telah menemukan hukum pertama yang berbunyi “kata atau kalimat yang disambung adalah sederajat dalam hal grammatika.”
Bagaimana dengan hukum yang kedua, coba saja anda buktikan dengan matematika kombinasi, misal :
But I wish to buy clothes I have no money.
But I have no money I wish to buy clothes.
I wish to buy clothes I have no money But.
I have no money I wish to buy clothes But.
Sekali lagi hukum kedua yang berbunyi “tata letak dari Coordinating Conjunction selalu diletakan diantara dua kata atau klausa yang disambung“, terbuktikan?. Jika anda masih belum mengerti wajar karena penulispun merasa seperti ada yang salah dengan metode penyampaianya hue..he..he..1000x. Mungkin anda akan lebih memahami hukum pertama dan kedua setelah mempelajari Subordinating Conjunction.
Subordinating Conjunction
Sepengetahuan penulis selain 7 buah kata diatas sisanya adalah Subordinating Conjunction, itu berarti bahwa sebagian besar Conjunction adalah Subordinating Conjunction. Apa itu Subordinating Conjunction?, apa bedanya dengan Coordinating Conjunction?. Coba kita lihat dari sisi terjemahan istilah Subordinate itu sendiri, kalau gak salah Subordinate berarti Hampir sederajat ( bener gak yah ? ). Coba bandingkan dengan coordinate = sederajat.
Untuk memahaminya coba kita lihat hukum yang terdapat didalam Subordinating Conjunction (weh!, udah dibilangin saya bukan mahasiswa hukum, mas *_^ ) :
  1. Subordinating Conjunction digunakan untuk merangkai / menyambung / menempelkan klausa yang ditangguhkan pada klausa / kalimat utama.
  2. Tata letak dari kata sambung jenis Subordinating Conjunction selalu diletakkan sebelum klausa yang ditangguhkan.
Sebelum penulis menuliskan daftar kata sambung lengkap versi penulis sendiri (menghimpunnya saja capek loh), saya kasih contoh kata sambung jenis Subordinating yaitu if, because, before. Gimana? sudah tahu terjemahanya, klo sudah mari kita terapkan dalam kalimat :
You can visit this blog if you like.
I don’t go to scholl because I’m ill.
We’ve already made a decision before we speak.
Klausa yang ditangguhkan pada contoh adalah “you like, I’m ill, we speak”. Ditangguhkan disini maksudnya apa ya? Ditangguhkan maksudnya klausa atau kalimat ini hanya bisa dimengerti jika ada atau disambung dengan klausa atau kalimat utama, intinya sih sebagai pelengkap dari kalimat utama.
Coba anda pisahkan klausa yang ditangguhkan sehingga menjadi :
You like.
I’m ill.
We speak.
Jika diungkapkan ketiganya menimbulkan pertanyaan atau membuat kita menunggu pembicara untuk menjelaskanya lebih lanjut (kita dibuat melongo kayak orang bego).
Sedangkan untuk hukum yang kedua bahwa “Tata letak dari kata sambung jenis Subordinating Conjunction selalu diletakkan sebelum klausa yang ditangguhkan “. Jadi, meskipun klausa yang ditangguhkan diletakan sebagai pembuka kalimat tetap saja Subordinating Conjunction diletakan didepan / sebelum klausa yang ditangguhkan, contoh diatas bisa kita ubah menjadi :
if you like You can visit this blog.
because I’m ill I don’t go to scholl.
before we speak We’ve already made a decision.
Dari dua jenis Conjunction bisa kita tarik perbedaanya :
  1. Coordinating conjunction setara dalam hal gramatika, jadi jika keduanya dipisahkan masih bisa dimengerti maksudnya. sedangkan Subordinating Conjunction umumnya tidak bisa.
  2. Dalam hal tata letak, Coordinating Conjunction selalu diletakan diantara kata, klausa atau kalimat yang hendak disambung. Sedangkan pada Subordinating Conjunction kata sambung jenis Subordinating Conjunction selalu diletakan sebelum / didepan klausa yang ditangguhkan.
Menurut pengalaman penulis sendiri hukum perbedaan nomer satu tidaklah mutlak (terus kenapa masih ditulis). Sedangkan untuk hukum nomer dua memang begitulah adanya sejak zaman dahulu kala he..he..he.. .
Sudah! daripada pusing – pusing gak karuan mendingan gini aja. Jika ada dua klausa atau lebih kemudian kita hendak merangkainya menjadi satu kalimat pikirkan saja arahnya. Kebanyakan kata sambung jenis Subordinate conjunction biasanya menunjukan hubungan dua arah antara sebab - akibat, alasan, persyaratan & hasil, dst. Jadi kita lihat dulu terjemahan dari kata sambung jenis Subordinate conjunction atau kita lihat dulu klausa yang hendak dirangkai kemudian tentukan kata sambung jenis Subordinate conjunction. Gitu aja kok repot. Udah deh belajar bahasa inggris mah gak usah dibikin teroris eh salah teoritis. Hue..he..he..1000x.
//interactive please
Oh ya, ngomong – ngomong udah pada tahu arti klausa? Jika belum tanyakan dengan mengisi pada form komentar. Untuk yang udah pada tahu, ya! dimohon juga untuk menjelaskanya dengan mengisi pada form komentar (hitung – hitung memperingan tugas penulis sendiri, he..he..he..).
//end of interactive please

nih daftar kata sambung :

and
after
as
as soon as
also
although
but
because
for
even
how
however
if
in case
in other than
namely
or
so
then
till
untill
when
while
where
contoh conjunction dalam kalimat :
- you come and I go (kamu datang dan aku pergi)
- we play football after come back (kami bermain bola setelah pulang)
- she can play music as musician (dia dapat bermain musik seperti ahli musik)
- we are late because rain on the road (kami terlambat sebab hujan di jalan)
- we must eat before go to office (kita harus makan sebelum pergi ke kantor)
- although it wa raining, we must study (meskipun hujan kami harus belajar)

QUESTIONS

QUESTIONS Pertanyaan dalam bahasa inggris

1. Who
who digunakan untuk menggantikan subjek. who juga digunakan untuk meminta seseorang melakukan sesuatu atau seseorang yang sedang melakukan sesuatu. subject untuk who hanya untuk manusia yaa.
contohnya:

The child who wrote the amusing story is a deaf.
    S                P
We knew the actress who starred in the movie.

  • Who made the birthday cake?
  • Who is in the kitchen?
  • Who is going to do the dishes?

2. Whom
whom digunakan untuk menggantikan objek. whom dapat diletakkan didalam sebuah kalimat apabila setelah kata kerja ada preposition to, from, about dan with. whom juga digunakan untuk menyatakan siapa yang menerima tindakan.
contohnya:

I met the man whom you talked to in the library yesterday.
             O                       P     Preposition

They hired the man whom we interviewed last week
(mereka memperkerjakan orang yang kita wawancarai minggu lalu)
  • Whom are you going to invite?
  • Whom did he blame for the accident?
  • Whom did he hire to do the job? 
 
3. Whose
whose digunakan untuk menggantikan possessive (kepunyaan). ini menyatakan kepemilikan. kalau RYE boleh bilang mah, ini yang paling gampang. kagak usah baca soal udah langsung tahu jawabannya apa. yang penting mah, setelah kata whose ada noun (kata benda) atau hewan-nya.
contohnya:

He talked to the girl whose hair is long
                                      N
  • Whose camera is this?
  • Whose dog is barking outside?
  • Whose cell phone keeps ringing?
She knew the family whose house we bought.

silahkan comment di kolom bawah. sejujurnya aku hanya seorang anak sma yang tak luput dari yang namanya kesalahan.

BACA JUGA KALO SEMPET!

A. Penggunaan WHO vs WHOM

Relative pronoun who dan whom dua-duanya berarti “siapa” kalau digunakan dalam kalimat tanya dan noun clause. However, who dan whom dua-duanya akan berarti “yang” kalau digunakan dalam adjective clause.
Dalam formal writing or speaking, penggunaan who dan whom sedikit berbeda.

a. Penggunaan WHO vs WHOM dalam kalimat tanya

Dalam kalimat tanya (interrogative), who digunakan untuk menanyakan subject kalimat.
Pola penggunaan who adalah sebagai berikut:
Who + verb + object + …?
  1. Who has this great car? (Siapa punya mobil bagus ini?).
  2. Who was the first human to set foot on the moon surface? (Siapa orang yang pertama kali menginjakkan kaki di permukaan bulan?).
  3. Who will accompany you to the party? (Siapa yang akan menemani kamu ke pesta itu?).
Kalau ketiga kalimat tanya di atas dijawab, maka akan terlihat bahwa who memang menggantikan subject kalimat.
  1. My father has this great car. Atau disingkat:  My father does.
  2. Neil Armstrong was the first human to set foot on the moon surface. Atau : Neil Armstrong was.
  3. My cousin will. (Sepupuku).
Whom dalam kalimat tanya (interrogative) digunakan untuk untuk menanyakan object kalimat. Whom tidak pernah digunakan untuk menggantikan subject kalimat. Pola penggunaan whom adalah sebagai berikut:
Whom + auxiliary/kata bantu + subject + verb + …?
  1. Whom do you love more? (Siapa yang lebih kamu cintai?).
  2. For whom did he buy that necklace? For his girl friend? (Untuk siapa dia membeli kalung itu? Untuk pacarnya?).
  3. With whom will you go to the party? (Dengan siapa kamu akan pergi ke pesta itu?).
Walaupun letak whom di awal kalimat, whom ini sebenarnya menanyakan atau menggantikan object kalimat. Perhatikan jawaban dari ketiga pertanyaan di atas berikut ini. (Yang dicetak tebal adalah kata-kata yang digantikan oleh whom dan berfungsi sebagai object kalimat.
  1. I love you more. (Aku lebih mencintai kamu).
  2. No, It was not for his girl friend. He bought that necklace for his sister. (Bukan, kalung itu bukan untuk pacarnya. Dia membeli kalung itu untuk adiknya). Dalam kalimat ini that necklace adalah direct object, sedangkan his sister adalah indirect object.
  3. I will go to the party with my cousin. (Aku akan pergi ke pesta itu dengan sepupuku).

b. Penggunaan WHO vs WHOM dalam noun clause dan adjective clause

Penggunaan who dalam noun clause dan adjective clause adalah sama dengan penggunaan who pada kalimat tanya, yaitu untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai subject kalimat.
  1. Would you tell me who has this car? (noun clause)
  2. Neil Armstrong, who was the first human to set foot on the moon surface, is from the United States. (adjective clause).
  3. I’d like to know who will accompany you to the party. (noun clause).
Dan begitu juga dengan penggunaan whom. Pada noun clause dan adjective clause, whom digunakan untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai object kalimat. Bedanya dengan kalimat tanya adalah tidak digunakannya atau tidak dilakukan inversi auxiliary ke depan subject kalimat. Dengan kata lain, setelah whom langsung diikuti oleh subject kalimat. Pola ini telah banyak dibahas pada topik: How to Address Questions dan Cara Membuat Embedded Questions.
  1. Please tell me whom you love more! (Tolong kasi tahu aku siapa yang lebih kamu cintai). Noun clause. Perhatikan: kata bantu DO dihilangkan karena kata bantu DO tidak digunakan dalam embedded question.
  2. Do you know for whom he bought that necklace? (Apakah kamu tahu untuk siapa dia membeli kalung itu?). Noun clause.
  3. My cousin with whom I will go to the party is very pretty? (Sepupuku orang yang akan aku ajak ke pesta itu adalah sangat cantik). Adjective clause.
Remember: Selalu gunakan rules di atas in FORMAL writing or formal speaking (misalnya dalam ujian di sekolah dan test TOEFL).
In informal writing or speaking, however, native English speakers lebih sering menggunakan who untuk menggantikan object kalimat.
  1. Please tell me who you love more!
  2. Do you know who he bought that necklace for ?
  3. My cousin who I will go to the party with is very pretty?
Selain itu, bule juga sering menggunakan THAT untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai subject dan object kalimat.
  1. The first human that set foot on the moon surface was Neil Armstrong. Adjective clause.
  2. You’d better get dressed now because the beautiful girl that you told me last night will come over to our place in less than an hour. (Kamu sebaiknya ganti pakaian sekarang sebab cewek cantik yang kamu bilang ke aku tadi malam akan mampir ke tempat (rumah) kita dalam waktu kurang dari satu jam).

B. Penggunaan WHOSE

Relative pronoun whose jika digunakan dalam kalimat tanya juga berarti “siapa”, sedangkan jika digunakan dalam noun clause dan adjective clause biasanya diterjemahkan menjadi “nya”. Hal ini tergantung pada konteks kalimat.

a. Penggunaan WHOSE dalam kalimat tanya

Berbeda dengan penggunaan who dan whom, penggunaan whose pada umumnya diikuti oleh noun (i.e. whose + noun), dan digunakan untuk menyatakan kepemilikan  (siapa yang punya) noun tersebut. Pola kalimat tanya yang menggunakan whose adalah:
Whose noun + verb + object + …? (jika yang ditanyakan adalah subject kalimat; Lihat contoh1&2 di bawah)
Whose noun + auxilliary/kata bantu + verb + object + …? (jika yang ditanyakan adalah object kalimat; Lihat contoh 3-4)
  1. Whose car is this? (Mobil siapa ini?) = Who has this car?
  2. Whose money got stolen? (Uang siapa yang dicuri?) = Who has the money that got stolen?
  3. Whose book did you copy? (Buku siapa yang kamu copy?) = Who has the book (that) you copied?
  4. Whose cloth are you wearing? (Bajunya siapa yang sedang kamu pakai?) = Who has the cloth (that) you are wearing?

b. Penggunaan WHOSE dalam noun clause dan adjective clause

Dalam noun clause dan adjective clause, makna whose pada prinsipnya sama dengan his, her, its, dan their.
  1. I know the man whose car was parked in front of your house. (Aku tahu cowok yang mobilnya diparkir di depan rumahmu). Adjective clause. whose car = his car.
  2. The juries are still debating whose performance was the best. (Para juri masih sedang berdebat performa siapa yang terbaik). Noun clause. whose performance = his/her performance.
  3. Some Indonesian people have historic sculptures whose values are inestimable in their house. (Beberapa orang Indonesia punya patung-patung bersejarah yang nilainya tidak dapat diprediksi (saking mahalnya) di rumah mereka).  Adjective clause. whose values = their values.
  4. We will leave the apartment whose rent will soon be sharply increased . (Kami akan meninggalkan (pindah dari) apartement yang sewanya akan segera dinaikkan secara tajam. whose rent = its rent.

Pengertian DEGREES OF COMPARISONDEGREES OF COMPARISON

Pengertian DEGREES OF COMPARISON

JADI DEGREES OF COMPARISON adalah tingkat perbandingan dalam bahasa inggris.

Terdiri dari 3 tingkatan, yaitu:
1.    Positive (tingkat biasa)
S + tobe + adjective/k.sifat
                    contoh:  Jojon is handsome
                                 Gogon is clever

2.    Comparative (tingkat perbandingan)   
S + tobe + more/-er + adjective + than
       contoh:  Jojon is more handsome than Aming
        Bajuri is cleverer than Oneng

3.    Superlative (tingkat palinga)   
S + tobe + the most/-est + noun phrase
        Contoh:   Jojon is the most handsome
          Bajuri is the cleverest person
Catatan
a.    Adjective/kata-kata sifat yang bersuku kata dua/lebih harus diawali kata  “more” pada kalimat perbandingan/comparative dan “the most” pada kalimat tingkat paling/superlative.
       Contoh:      beautiful        more beaitiful      the most beautiful
b.    Beberapa kata harus dibentuk dengan cara tidak beraturan pada comparative dan superlative.
        Contoh:       bad          worse         worst
                   good       better          best
                   much       more          most
c.    Adjective/kata-kata sifat yang bersuku kata satu/dua  yang berakhir  dengan akhiran “-er/-r” pada kalimat perbandingan/comparative dan “-est/-st” pada kalimat tingkat paling/superlative adalah:
1.    Kata yang berakhir dengan 2 konsonan / 1 konsonan yang didahului dengan 2 vokal.
Contoh:    rich      richer       richest
              deep     deeper      deepest
2.    Kata yang berakhir dengan 1 konsonan, yang dudahului oleh 1 vokal. Dalam perubahannya konsonan tersebut digandakan sebelum diberi akhiran –er dan –est.
Contoh:      big      bigger       biggest
3.    Kata  yang berakhir dengan –e dalam perubahannya hanya diberi akhiran –r dan –st.
Contoh:       large      larger      largest
4.    Kata yang berakhir dengan –y yang didahului konsonan dalam perubahannya huruf –y tersebut berubah menjadi –i. Tetapi jika –y tsb didahului vokal maka aturan tersebut di atas tidak berlaku.
Contoh:     easy         easier        easiest
               coy           coyer         coyest
5.    Kata yang terdiri dari dua suku kata yang berakhiran –some, -ow, -le, -er.
Contoh:     clever        cleverer       cleverest

ELLIPTICAL CONSTRUCTION

ELLIPTICAL CONSTRUCTION

Kalimat eliptik  merukapan gabungan dua kalimat yang berbeda subyeknya tetapi predikatnya sama.
Kalimat ini digunakan untuk manghindari pengulangan kata. Kalimat eliptik dinyatakan dengan menggunakan auxiliary (k.k Bantu).

I.    TOO dan SO (juga)             :  Untuk pernyataan positif.
               Pola kalimat               :
Subject + aux + and + subject + aux +, too
Subject + aux + and + so + aux + subject



               Ex: a.    He studies hard. I study hard.
                           -    He Studies hard and I do, too
                           -    He studies hard and so do I.
                      
                       b. John is student of University. I’m student of university.
                           -    John is a student of university and I am, too
                           -    John is a student of university so am I

                       c.  He drove a car. I drove. I drove a car
                           -    He drove a car and I do, too
                           -    He drove a car and so did I.

                       d. Nita ha written a letter. I have written a letter.
                           -    Nita has written and I have, too
                           -    Nita has written a letter and so have I

II.   EITHER dan NEITHER (Juga tidak). Untuk pernyataan negatif.

               Pola kalimat:

Subject + aux + and + subject + aux + too
Subject + aux + and + so + aux + subject



                       a.  Either di dahului oleh subject + aux + not.
                       b. Neither mendahului auxiliary + subject.

               Ex    :
                       1. a.   I couldn’t play tennis, and he couldn’t either
                           b.   I couldn’t play tennis and neither could he.

                       2. a.   I shouldn’t be late, and you shouldn’t either
                           b.   I shouldn’t be late and neither should you

                       3. a.   Ian wasn’t sick and Judi wasn’t either
                           b.   Ian wasn’t sick and neither was Judi.